https://www.miamijaialai.org/

Pernah nggak sih kamu tiba-tiba merasa hidup ini kayak jalan di tempat? Teman-teman mulai nikah satu per satu, kerjaan masih gitu-gitu aja, dan pertanyaan kayak “aku sebenarnya mau jadi apa, ya?” mulai muncul di kepala. Kalau kamu relate, selamat! Kamu mungkin sedang menghadapi yang namanya quarter life crisis.

Tapi tenang, ini bukan akhir dunia, kok. Justru fase ini bisa jadi titik balik buat hidup kamu. Dan yang paling penting: kamu nggak perlu drama berlebih buat ngadepinnya. Yuk, bahas bareng cara santai buat hadapin quarter life crisis!


1. Nggak Semua Orang Harus “Sukses” di Umur 25

Ini penting banget. Kita hidup di zaman media sosial, di mana semua orang kelihatan sukses dan bahagia. Tapi ingat, yang kita lihat itu highlight hidup mereka, bukan proses jatuh bangunnya. Jadi jangan bandingkan bab 3 hidup kamu sama bab 20 orang lain.

LINK ALTERNATIF TRISULA88

Tenang aja, sukses itu nggak punya deadline. Tiap orang punya timeline-nya sendiri. Ada yang umur 24 udah punya bisnis, ada yang umur 34 baru nemu passion-nya. Semua sah-sah aja. Nikmati proses kamu sendiri tanpa harus ngikutin standar orang lain.


2. Curhat Tapi Nggak Meledak-ledak

Kadang kita cuma butuh tempat buat cerita. Bukan buat cari solusi, tapi biar perasaan di dada nggak meledak. Tapi, curhat juga perlu bijak. Pilih orang yang tepat. Nggak semua masalah kita harus dijadikan konten Instastory dengan lagu galau di latar belakang, kan?

Kalau belum siap cerita ke orang, coba tulis di jurnal pribadi. Kadang, nulis bisa jadi terapi juga. Nggak harus puitis, yang penting jujur. Siapa tahu dari situ kamu bisa lebih ngerti apa yang sebenarnya lagi kamu rasain.


3. Coba Hal Baru, Meski Kecil

Quarter life crisis kadang datang karena kita stuck di zona nyaman. Coba deh lakuin hal baru. Nggak harus langsung pindah kerja atau traveling ke luar negeri. Hal-hal kecil kayak coba resep baru, ikut kelas online, atau jalan pagi di tempat baru juga bisa kasih energi baru.

Dari hal kecil itu, kamu bisa nemu semangat baru. Siapa tahu juga ketemu passion baru yang selama ini nggak kepikiran.


4. Jangan Takut Gagal

Salah satu penyebab quarter life crisis adalah rasa takut gagal. Kita jadi terlalu hati-hati, terlalu banyak mikir “gimana kalau salah?”. Padahal gagal itu bagian dari proses. Nggak ada orang hebat yang nggak pernah salah langkah.

Daripada terus mikir “kalau gagal gimana?”, kenapa nggak coba mikir “kalau berhasil gimana?” Hidup ini bukan tentang seberapa sering kita jatuh, tapi seberapa cepat kita bangkit dan coba lagi.


5. Self-care Itu Penting, Tapi Bukan Cuma Maskeran

Self-care itu lebih dari sekadar skincare dan spa. Kadang self-care artinya tidur cukup, makan makanan bergizi, atau berhenti ngobrol sama orang toxic. Intinya, rawat diri kamu secara fisik, mental, dan emosional.

Kalau lagi penat, nggak apa-apa ambil waktu sendiri. Nonton film sendirian, jalan-jalan tanpa tujuan, atau sekadar duduk sambil ngopi di balkon. Nggak harus fancy, yang penting bikin hati adem.


6. Nggak Harus Punya Semua Jawaban Sekarang

Serius deh, kita ini masih belajar. Nggak semua hal harus kamu tahu jawabannya sekarang. Kadang hidup memang penuh pertanyaan tanpa jawaban instan, dan itu wajar.

Jadi, nikmati prosesnya. Pelan-pelan aja. Lakuin yang bisa kamu lakuin hari ini, dan sisanya? Percaya aja, kamu bakal sampai di titik yang kamu butuhkan, bukan yang kamu pikir harus kamu capai.


Penutup: Quarter Life Crisis Bukan Musuh

Quarter life crisis itu bukan musuh, tapi alarm bahwa kamu lagi bertumbuh. Kamu lagi mencari makna, dan itu hal baik. Jangan lawan, tapi peluk perasaan itu. Terima, pahami, lalu jalanin hari-hari kamu dengan lebih sadar.

Santai aja. Hidup ini bukan lomba. Dan kamu? Kamu sedang baik-baik aja, kok. ✨